KARYA
ILMIAH PIKOLOGI KESEHATAN
JUDUL
PROGRAM
NARKOBA
DI KALANGAN REMAJA
Rizqa
Herliani Putri 2011-66-016
Reza
Junita 2011-66-018
UNIVERSITAS
ESA UNGGUL
DKI
JAKARTA
2012
BAB I
A. Latar Belakang
Seiring
dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman, kenakalan remaja pun semakin
meningkat dan semakin banyak macamnya. Misalnya merokok, meminum-minuman keras,
narkoba, seks bebas, dan banyak lainnya. Kebanyakan dari para remaja itu tidak
mengetahui bahaya yang terkandung dalam kenakalan itu. Mereka hanya memikirkan
kesenangan sesaat dan mereka tidak memikirkan bahayanya di masa mendatang.
Dalam penelitian ini saya mengambil judul tentang
pengguna narkoba di kalangan remaja dan bahaya apa saja yang terkandung dalam
kebiasaan mengkonsumsi narkoba. Alasan saya mengambil judul “Narkoba di
Kalangan Remaja” karena sudah banyak remaja di kalangan kita yang mengkonsumsi
barang haram tersebut. Hal ini dapat di lihat dalam setiap tongkrongan yang
biasa menjadi tempat berkumpul dan bertransaksi narkoba. Dan ini sangat
mengkhawatirkan para orang tua yang anaknya tidak memiliki kebiasaan
mengkonsumsi narkoba. Karena mereka takut anaknya akan tertular kebiasaan
tersebut.
Sampai saat ini kejahatan dan penyalahgunaan Narkoba
masih mengancam remaja di Indonesia. Ancaman tersebut terlihat dari trend
jumlah pengguna narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa yang meningkat. Sangat
sulit untuk melakukan pencegahan penggunaan narkoba di kalangan pelajar dan
mahasiswa. Disebabkan karena peredaran narkoba juga semakin gencar dibarengi
perkembangan teknologi produksi narkoba di Indonesia. Penyalahgunaan narkoba terjadi
sebagian besar dimulai sejak usia remaja, karena remaja sangat mudah
dipengaruhi oleh teman sebayanya. Para remaja menganggap hal tersebut adalah
sesuatu yang keren dan merasa dirinya bebas bila mengkonsumsi barang haram
tersebut. Namun segala upaya pencegahan narkoba yang dilakukan orang tua dengan
menasehati cenderung tidak di dengarkan bahkan di anggap enteng oleh kalangan
remaja.
B. Identifikasi Kasus
Narkoba
adalah zat adiktif yang dapat menimbulkan ketergantungan dan juga menyebabkan
kerusakan organ tubuh bagi orang yang mengkonsumsinya. Narkoba banyak jenisnya,
salah satunya ganja dan sabu-sabu. Biasanya obat tersebut digunakan untuk
penenang, relaksasi. Dan sabu-sabu itu bisa juga untuk penambah stamina yang
mengkonsumsinya, efek menggunakan obat tersebut membuat gaya humorisnya lebih
tinggi, mengalami halusinasi, efek euforia sesaat dan lebih percaya diri.
Maka dari itu para remaja jangan sampai terjerumus dalam
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui alasan mengapa para remaja
mengkonsumsi narkoba.
2. Untuk mengetahui dampak dari mengkonsumsi narkoba.
3.
Mengetahui keadaan psikologis dan fisik pengguna narkoba.
D. Manfaat
1.
Mengetahui apa itu narkoba, jenis dan efek.
2.
Mengetahui perilaku dari pengkonsumsi narkoba.
3. Mengetahui dampak dari mengkonsumsi narkoba.
BAB II
TEORI
A. Pengertian Narkoba
Narkoba
adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain narkoba istilah
lainnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah napza yang
merupakan singkatan dari Narkotika. Psikotropika dan zad adiktif. Narkoba
adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seseorang seperti
perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku seseorang jika masuk ke dalam
tubuh seseorangbaik dengan cara di makan, di minum, di hirup, di suntik,
intravena dan lain-lain sebagainya. Semua istilah ini, baik narkoba ataupun
napza, mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya memiliki resiko kecanduan
bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba adalah senyawa-senyawa
psikotopika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak di operasi atau
obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini narkoba mengalami pergeseran arti dan umumnya mengacu pada
pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.
Penyalahgunaan narkoba juga berpengaruh pada tubuh dan
mental-emosional para pemakaianya. Jika semakin sering dikonsumsi, apalagi
dalam jumlah berlebih maka akan merusak kesehatan tubuh, kejiwaan dan fungsi
sosial di dalam masyarakat. Pengaruh narkoba pada remaja bahkan dapat berakibat
lebih fatal, karena menghambat perkembangan kepribadianya. Narkoba dapat
merusak potensi diri, sebab dianggap sebagai cara yang “wajar” bagi seseorang
dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan hidup sehari-hari.
Jenis-Jenis Narkoba
Berdasarkan
bahannya, narkoba digolongkan atas:
a)Narko
Golongan 1, (Alam)
terdiri dari :
a.Tanaman
Papaver
Somniferum L.Kokainkokaina Heroin
b.Morphine
(Putaw)c.Ganja
b)Narko
Golongan 2 (Semi sintetis):
Alfasetilmetadol,
Benzetidin,Betametadol
c)Narko
Golongan 3 (Sisntetis):
Asetildihidrokodenia
Penyalahgunaan
narkoba merupakan suatu pola penggunaan yang bersifat patologik dan harus
menjadi perhatian segenap pihak. Meskipun sudah terdapat banyak informasi yang
menyatakan dampak negatif yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan dalam
mengkonsumsi narkoba, tapi hal ini belum memberi angka yang cukup signifikan
dalam mengurangi tingkat penyalahgunaan narkoba.
Terdapat 3
faktor (alasan) yang dapat dikatakan sebagai “pemicu” seseorang dalam
penyalahgunakan narkoba. Ketiga faktor tersebut adalah faktor diri, faktor
lingkungan, dan faktor kesediaan narkoba itu sendiri.
1.Faktor Diri
a.Keingintahuan yang besar untuk
mencoba, tanpa sadar atau brfikir panjang tentang akibatnya di kemudian hari.
b.Keinginan untuk mencoba-coba kerena penasaran.
c.Keinginan untuk bersenang-senang.
d.Keinginan untuk dapat diterima dalam satu kelompok (komunitas) atau lingkungan tertentu.
e.Workaholic agar terus beraktivitas maka menggunakan stimulant (perangsang).
f.Lari dari masalah, kebosanan, atau kegetiran hidup.
g.Mengalami kelelahan dan menurunya semangat belajar.
h.Menderita kecemasan dan kegetiran.
i.Kecanduan merokok dan minuman keras. Dua hal ini merupakan gerbang ke arah penyalahgunaan narkoba.
j.Karena ingin menghibur diri dan menikmati hidup sepuas-puasnya.
k.Upaya untuk menurunkan berat badan atau kegemukan dengan menggunakan obat penghilang rasa lapar yang berlebihan.
l.Merasa tidak dapat perhatian, tidak diterima atau tidak disayangi, dalam lingkungan keluarga atau lingkungan pergaulan.
m.Ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan.
n.Ketidaktahuan tentang dampak dan bahaya penyalahgunaan narkoba.
o.Pengertian yang salah bahwa mencoba narkoba sekali-kali tidak akan menimbulkan masalah.
p.Tidak mampu atau tidak berani menghadapi tekanan dari lingkungan atau kelompok pergaulan untuk menggunakan narkoba.
q.Tidak dapat atau tidak mampu berkata TIDAK pada narkoba.
b.Keinginan untuk mencoba-coba kerena penasaran.
c.Keinginan untuk bersenang-senang.
d.Keinginan untuk dapat diterima dalam satu kelompok (komunitas) atau lingkungan tertentu.
e.Workaholic agar terus beraktivitas maka menggunakan stimulant (perangsang).
f.Lari dari masalah, kebosanan, atau kegetiran hidup.
g.Mengalami kelelahan dan menurunya semangat belajar.
h.Menderita kecemasan dan kegetiran.
i.Kecanduan merokok dan minuman keras. Dua hal ini merupakan gerbang ke arah penyalahgunaan narkoba.
j.Karena ingin menghibur diri dan menikmati hidup sepuas-puasnya.
k.Upaya untuk menurunkan berat badan atau kegemukan dengan menggunakan obat penghilang rasa lapar yang berlebihan.
l.Merasa tidak dapat perhatian, tidak diterima atau tidak disayangi, dalam lingkungan keluarga atau lingkungan pergaulan.
m.Ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan.
n.Ketidaktahuan tentang dampak dan bahaya penyalahgunaan narkoba.
o.Pengertian yang salah bahwa mencoba narkoba sekali-kali tidak akan menimbulkan masalah.
p.Tidak mampu atau tidak berani menghadapi tekanan dari lingkungan atau kelompok pergaulan untuk menggunakan narkoba.
q.Tidak dapat atau tidak mampu berkata TIDAK pada narkoba.
2.Faktor Lingkungan
a.Keluarga bermasalah atau broken
home.
b.Ayah, ibu atau keduanya atau saudara menjadi pengguna atau penyalahguna atau bahkan pengedar gelap nrkoba.
c.Lingkungan pergaulan atau komunitas yang salah satu atau beberapa atau bahkan semua anggotanya menjadi penyalahguna atau pengedar gelap narkoba.
d.Sering berkunjung ke tempat hiburan (café, diskotik, karoeke, dll.).
e.Mempunyai banyak waktu luang, putus sekolah atau menganggur.
f.Lingkungan keluarga yang kurang / tidak harmonis.
g.Lingkungan keluarga di mana tidak ada kasih sayang, komunikasi, keterbukaan, perhatian, dan saling menghargai di antara anggotanya.
h.Orang tua yang otoriter,.
i.Orang tua/keluarga yang permisif, tidak acuh, serba boleh, kurang/tanpa pengawasan.
j.Orang tua/keluarga yang super sibuk mencari uang/di luar rumah.
k.Lingkungan sosial yang penuh persaingan dan ketidakpastian.
l. Kehidupan perkotaan yang hiruk pikuk, orang tidak dikenal secara pribadi, tidak ada hubungan primer, ketidakacuan, hilangnya pengawasan sosial dari masyarakat,kemacetan lalu lintas, kekumuhan, pelayanan public yang buruk, dan tingginya tingkat kriminalitas.
m.Kemiskinan, pengangguran, putus sekolah, dan keterlantaran.
b.Ayah, ibu atau keduanya atau saudara menjadi pengguna atau penyalahguna atau bahkan pengedar gelap nrkoba.
c.Lingkungan pergaulan atau komunitas yang salah satu atau beberapa atau bahkan semua anggotanya menjadi penyalahguna atau pengedar gelap narkoba.
d.Sering berkunjung ke tempat hiburan (café, diskotik, karoeke, dll.).
e.Mempunyai banyak waktu luang, putus sekolah atau menganggur.
f.Lingkungan keluarga yang kurang / tidak harmonis.
g.Lingkungan keluarga di mana tidak ada kasih sayang, komunikasi, keterbukaan, perhatian, dan saling menghargai di antara anggotanya.
h.Orang tua yang otoriter,.
i.Orang tua/keluarga yang permisif, tidak acuh, serba boleh, kurang/tanpa pengawasan.
j.Orang tua/keluarga yang super sibuk mencari uang/di luar rumah.
k.Lingkungan sosial yang penuh persaingan dan ketidakpastian.
l. Kehidupan perkotaan yang hiruk pikuk, orang tidak dikenal secara pribadi, tidak ada hubungan primer, ketidakacuan, hilangnya pengawasan sosial dari masyarakat,kemacetan lalu lintas, kekumuhan, pelayanan public yang buruk, dan tingginya tingkat kriminalitas.
m.Kemiskinan, pengangguran, putus sekolah, dan keterlantaran.
3.Faktor Ketersediaan Narkoba.
Narkoba itu sendiri menjadi faktor
pendorong bagi seseorang untuk memakai narkoba
karena :
karena :
a.Narkoba semakin mudah didapat
dan dibeli.
b.Harga narkoba semakin murah dan dijangkau oleh daya beli masyarakat.
c.Narkoba semakin beragam dalam jenis, cara pemakaian, dan bentuk kemasan.
d.Modus Operandi Tindak pidana narkoba makin sulit diungkap aparat hukum.
e.Masih banyak laboratorium gelap narkoba yang belum terungkap.
f.Sulit terungkapnya kejahatan computer dan pencucian uang yang bisa membantu bisnis perdagangan gelap narkoba.
g.Semakin mudahnya akses internet yang memberikan informasi pembuatan narkoba.
h.Bisnis narkoba menjanjikan keuntugan yang besar.
i. Perdagangan narkoba dikendalikan oleh sindikat yagn kuat dan professional.
b.Harga narkoba semakin murah dan dijangkau oleh daya beli masyarakat.
c.Narkoba semakin beragam dalam jenis, cara pemakaian, dan bentuk kemasan.
d.Modus Operandi Tindak pidana narkoba makin sulit diungkap aparat hukum.
e.Masih banyak laboratorium gelap narkoba yang belum terungkap.
f.Sulit terungkapnya kejahatan computer dan pencucian uang yang bisa membantu bisnis perdagangan gelap narkoba.
g.Semakin mudahnya akses internet yang memberikan informasi pembuatan narkoba.
h.Bisnis narkoba menjanjikan keuntugan yang besar.
i. Perdagangan narkoba dikendalikan oleh sindikat yagn kuat dan professional.
Dampak bahaya Penyalahgunaan
Narkoba :
Dampak Fisik :
Dampak Fisik :
1.Gangguan pada sistem saraf
(neorologis) : kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan saraf
tepi.
2.Gangguan pada jantung dan
pembuluh darah (kardiovaskuler) : infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran
darah.
3.Gangguan pada kulit
(dermatologis) : penanahan, bekas suntikan dan alergi.
4.Gangguan pada paru-paru
(pulmoner) : penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, penggesaran
jaringan paru-paru, pengumpulan benda asing yang terhirup.
5.Dapat terinfeksi virus HIV dan
AIDS, akibat pemakain jarum suntik secara bersama-sama.
Dampak psikologis :
Berfikir tidak normal, berperasaan cemas, tubuh membutuhkan jumlah tertentu untuk menimbulkan efek yang di inginkan, ketergantungan / selalu membutuhkan obat.
Berfikir tidak normal, berperasaan cemas, tubuh membutuhkan jumlah tertentu untuk menimbulkan efek yang di inginkan, ketergantungan / selalu membutuhkan obat.
Penutup
KESIMPULAN
Pengaruh narkoba di kalangan remaja adalah ancaman yang
sangat mencamaskan khususnya bagi keluarga dan pada suatu bangsa. Masalah
pencegahan penyalahgunaan narkoba bukanlah tugas dari sekelompok orang saja,
melainkan menjadi tugas kita bersama. Perlunya peningkatan pengetahuan bahaya
narkoba bagi para remaja.
SOLUSI
1. Pendekatan agama,
sebaiknya di ingatkan kembali nilai-nilai ang terkandung dalam agama yang
mereka yakini.
2. Mampu kembali
bangkit dan kembali di jalan yang benar.
3. Pendekatan
psikologis
4. Pendekatan yang di
harapkan mampu mengembalikan mereka ke kehidupan nyata dengan mengetahui latar
belakang kepribadian mereka.
5. Pendekatan sosial,
agar mereka merasa kehadiran mereka di keluarga dan masyarakat memiliki arti
penting.