Kamis, 07 Juni 2012

Narkoba di Kalangan Remaja


KARYA ILMIAH PIKOLOGI KESEHATAN
JUDUL PROGRAM


NARKOBA DI KALANGAN REMAJA



Rizqa Herliani Putri   2011-66-016
Reza Junita                2011-66-018





UNIVERSITAS ESA UNGGUL
DKI JAKARTA
2012



BAB I
A. Latar Belakang
Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman, kenakalan remaja pun semakin meningkat dan semakin banyak macamnya. Misalnya merokok, meminum-minuman keras, narkoba, seks bebas, dan banyak lainnya. Kebanyakan dari para remaja itu tidak mengetahui bahaya yang terkandung dalam kenakalan itu. Mereka hanya memikirkan kesenangan sesaat dan mereka tidak memikirkan bahayanya di masa mendatang.
            Dalam penelitian ini saya mengambil judul tentang pengguna narkoba di kalangan remaja dan bahaya apa saja yang terkandung dalam kebiasaan mengkonsumsi narkoba. Alasan saya mengambil judul “Narkoba di Kalangan Remaja” karena sudah banyak remaja di kalangan kita yang mengkonsumsi barang haram tersebut. Hal ini dapat di lihat dalam setiap tongkrongan yang biasa menjadi tempat berkumpul dan bertransaksi narkoba. Dan ini sangat mengkhawatirkan para orang tua yang anaknya tidak memiliki kebiasaan mengkonsumsi narkoba. Karena mereka takut anaknya akan tertular kebiasaan tersebut.
            Sampai saat ini kejahatan dan penyalahgunaan Narkoba masih mengancam remaja di Indonesia. Ancaman tersebut terlihat dari trend jumlah pengguna narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa yang meningkat. Sangat sulit untuk melakukan pencegahan penggunaan narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa. Disebabkan karena peredaran narkoba juga semakin gencar dibarengi perkembangan teknologi produksi narkoba di Indonesia. Penyalahgunaan narkoba terjadi sebagian besar dimulai sejak usia remaja, karena remaja sangat mudah dipengaruhi oleh teman sebayanya. Para remaja menganggap hal tersebut adalah sesuatu yang keren dan merasa dirinya bebas bila mengkonsumsi barang haram tersebut. Namun segala upaya pencegahan narkoba yang dilakukan orang tua dengan menasehati cenderung tidak di dengarkan bahkan di anggap enteng oleh kalangan remaja.

B. Identifikasi Kasus
            Narkoba adalah zat adiktif yang dapat menimbulkan ketergantungan dan juga menyebabkan kerusakan organ tubuh bagi orang yang mengkonsumsinya. Narkoba banyak jenisnya, salah satunya ganja dan sabu-sabu. Biasanya obat tersebut digunakan untuk penenang, relaksasi. Dan sabu-sabu itu bisa juga untuk penambah stamina yang mengkonsumsinya, efek menggunakan obat tersebut membuat gaya humorisnya lebih tinggi, mengalami halusinasi, efek euforia sesaat dan lebih percaya diri. Maka dari itu para remaja jangan sampai terjerumus dalam

C. Tujuan
            1. Untuk mengetahui alasan mengapa para remaja mengkonsumsi narkoba.
            2. Untuk mengetahui dampak dari mengkonsumsi narkoba.
            3. Mengetahui keadaan psikologis dan fisik pengguna narkoba.
D. Manfaat     
            1. Mengetahui apa itu narkoba, jenis dan efek.
            2. Mengetahui perilaku dari pengkonsumsi narkoba.
            3. Mengetahui dampak dari mengkonsumsi narkoba.







                                                                           BAB II
TEORI
A. Pengertian Narkoba
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain narkoba istilah lainnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah napza yang merupakan singkatan dari Narkotika. Psikotropika dan zad adiktif. Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seseorang seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku seseorang jika masuk ke dalam tubuh seseorangbaik dengan cara di makan, di minum, di hirup, di suntik, intravena dan lain-lain sebagainya. Semua istilah ini, baik narkoba ataupun napza, mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya memiliki resiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba adalah senyawa-senyawa psikotopika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak di operasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini narkoba         mengalami pergeseran arti dan umumnya mengacu pada pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.
Penyalahgunaan narkoba juga berpengaruh pada tubuh dan mental-emosional para pemakaianya. Jika semakin sering dikonsumsi, apalagi dalam jumlah berlebih maka akan merusak kesehatan tubuh, kejiwaan dan fungsi sosial di dalam masyarakat. Pengaruh narkoba pada remaja bahkan dapat berakibat lebih fatal, karena menghambat perkembangan kepribadianya. Narkoba dapat merusak potensi diri, sebab dianggap sebagai cara yang “wajar” bagi seseorang dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan hidup sehari-hari.
            Jenis-Jenis Narkoba
Berdasarkan bahannya, narkoba digolongkan atas:
a)Narko Golongan 1, (Alam)
terdiri dari :
a.Tanaman
 Papaver Somniferum L.Kokainkokaina Heroin
 b.Morphine (Putaw)c.Ganja
b)Narko Golongan 2 (Semi sintetis):
 Alfasetilmetadol, Benzetidin,Betametadol 
c)Narko Golongan 3 (Sisntetis):
 Asetildihidrokodenia

Penyalahgunaan narkoba merupakan suatu pola penggunaan yang bersifat patologik dan harus menjadi perhatian segenap pihak. Meskipun sudah terdapat banyak informasi yang menyatakan dampak negatif yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan dalam mengkonsumsi narkoba, tapi hal ini belum memberi angka yang cukup signifikan dalam mengurangi tingkat penyalahgunaan narkoba.
Terdapat 3 faktor (alasan) yang dapat dikatakan sebagai “pemicu” seseorang dalam penyalahgunakan narkoba. Ketiga faktor tersebut adalah faktor diri, faktor lingkungan, dan faktor kesediaan narkoba itu sendiri.
1.Faktor Diri
a.Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau brfikir panjang tentang akibatnya di kemudian hari.
b.Keinginan untuk mencoba-coba kerena penasaran.
c.Keinginan untuk bersenang-senang.
d.Keinginan untuk dapat diterima dalam satu kelompok (komunitas) atau lingkungan tertentu.
e.Workaholic agar terus beraktivitas maka menggunakan stimulant (perangsang).
f.Lari dari masalah, kebosanan, atau kegetiran hidup.
g.Mengalami kelelahan dan menurunya semangat belajar.
h.Menderita kecemasan dan kegetiran.
i.Kecanduan merokok dan minuman keras. Dua hal ini merupakan gerbang ke arah penyalahgunaan narkoba.
j.Karena ingin menghibur diri dan menikmati hidup sepuas-puasnya.
k.Upaya untuk menurunkan berat badan atau kegemukan dengan menggunakan obat penghilang rasa lapar yang berlebihan.
l.Merasa tidak dapat perhatian, tidak diterima atau tidak disayangi, dalam lingkungan keluarga atau lingkungan pergaulan.
m.Ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan.
n.Ketidaktahuan tentang dampak dan bahaya penyalahgunaan narkoba.
o.Pengertian yang salah bahwa mencoba narkoba sekali-kali tidak akan menimbulkan masalah.
p.Tidak mampu atau tidak berani menghadapi tekanan dari lingkungan atau kelompok pergaulan untuk menggunakan narkoba.
q.Tidak dapat atau tidak mampu berkata TIDAK pada narkoba.




2.Faktor Lingkungan
a.Keluarga bermasalah atau broken home.
b.Ayah, ibu atau keduanya atau saudara menjadi pengguna atau penyalahguna atau bahkan pengedar gelap nrkoba.
c.Lingkungan pergaulan atau komunitas yang salah satu atau beberapa atau bahkan semua anggotanya menjadi penyalahguna atau pengedar gelap narkoba.
d.Sering berkunjung ke tempat hiburan (café, diskotik, karoeke, dll.).
e.Mempunyai banyak waktu luang, putus sekolah atau menganggur.
f.Lingkungan keluarga yang kurang / tidak harmonis.
g.Lingkungan keluarga di mana tidak ada kasih sayang, komunikasi, keterbukaan, perhatian, dan saling menghargai di antara anggotanya.
h.Orang tua yang otoriter,.
i.Orang tua/keluarga yang permisif, tidak acuh, serba boleh, kurang/tanpa pengawasan.
j.Orang tua/keluarga yang super sibuk mencari uang/di luar rumah.
k.Lingkungan sosial yang penuh persaingan dan ketidakpastian.
l. Kehidupan perkotaan yang hiruk pikuk, orang tidak dikenal secara pribadi, tidak ada hubungan primer, ketidakacuan, hilangnya pengawasan sosial dari masyarakat,kemacetan lalu lintas, kekumuhan, pelayanan public yang buruk, dan tingginya tingkat kriminalitas.
m.Kemiskinan, pengangguran, putus sekolah, dan keterlantaran.

3.Faktor Ketersediaan Narkoba.
Narkoba itu sendiri menjadi faktor pendorong bagi seseorang untuk memakai narkoba
karena :
a.Narkoba semakin mudah didapat dan dibeli.
b.Harga narkoba semakin murah dan dijangkau oleh daya beli masyarakat.
c.Narkoba semakin beragam dalam jenis, cara pemakaian, dan bentuk kemasan.
d.Modus Operandi Tindak pidana narkoba makin sulit diungkap aparat hukum.
e.Masih banyak laboratorium gelap narkoba yang belum terungkap.
f.Sulit terungkapnya kejahatan computer dan pencucian uang yang bisa membantu bisnis perdagangan gelap narkoba.
g.Semakin mudahnya akses internet yang memberikan informasi pembuatan narkoba.
h.Bisnis narkoba menjanjikan keuntugan yang besar.
i. Perdagangan narkoba dikendalikan oleh sindikat yagn kuat dan professional.


Dampak bahaya Penyalahgunaan Narkoba :
Dampak Fisik :
1.Gangguan pada sistem saraf (neorologis) : kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan saraf tepi.
2.Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) : infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah.
3.Gangguan pada kulit (dermatologis) : penanahan, bekas suntikan dan alergi.
4.Gangguan pada paru-paru (pulmoner) : penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, penggesaran jaringan paru-paru, pengumpulan benda asing yang terhirup.
5.Dapat terinfeksi virus HIV dan AIDS, akibat pemakain jarum suntik secara bersama-sama.
Dampak psikologis :
Berfikir tidak normal, berperasaan cemas, tubuh membutuhkan jumlah tertentu untuk menimbulkan efek yang di inginkan, ketergantungan / selalu membutuhkan obat.


               

                                                                           BAB III
Penutup

KESIMPULAN
            Pengaruh narkoba di kalangan remaja adalah ancaman yang sangat mencamaskan khususnya bagi keluarga dan pada suatu bangsa. Masalah pencegahan penyalahgunaan narkoba bukanlah tugas dari sekelompok orang saja, melainkan menjadi tugas kita bersama. Perlunya peningkatan pengetahuan bahaya narkoba bagi para remaja.

SOLUSI
1. Pendekatan agama, sebaiknya di ingatkan kembali nilai-nilai ang terkandung dalam agama yang mereka yakini.
2. Mampu kembali bangkit dan kembali di jalan yang benar.
3. Pendekatan psikologis
4. Pendekatan yang di harapkan mampu mengembalikan mereka ke kehidupan nyata dengan mengetahui latar belakang kepribadian mereka.
5. Pendekatan sosial, agar mereka merasa kehadiran mereka di keluarga dan masyarakat memiliki arti penting.